Selasa, 29 April 2014

AWAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI


Kehidupan muncul sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu. Karena kondisi atmosfer tidak mendukung, semua kehidupan di permukaan darat akan habis tersiksa oleh sengatan matahari yang dahsyat dan udara yang tipis akan kandungan oksigen. laut berfungsi sebagai tabir surya di masa awal mula kehidupan. Panas bumi dan cahaya matahari, keduanya merupakan faktor penting tercampur-aduknya sop purba dalam reaksi kimia yang menghasilkan awal mula hidup organisme. Asam amino adalah bahan dasarnya, dan reaksi yang mengaktifkan terbentuknya organisme purba ini akhirnya membuatnya mengembangkan kemampuan menyerap energi dan berkembang biak.

Bakteri yang menjadi nenek moyang seluruh kehidupan di bumi memanfaatkan energi cahaya matahari. Bakteri itu berwarna ungu, dan berkembang biak, menyebar dan memenuhi seluruh lautan. Dan menjadikan bumi berwarna ungu. Hanya sebagian cahaya matahari yang dipakai oleh bakteri primitif ini, sisanya masuk ke laut yang lebih dalam.  Bakteri yang berkembang berikutnya memanfaatkan spektrum cahaya tersisa, yang menjadikan mereka berwarna hijau. Mereka dikenal sebagai Cynobacteria, mikroba hijau inilah yang kemudian menjadi nenek moyang seluruh spesies tumbuhan di dalam Kingdom Plantae. Cynobacteria memiliki kemampuan yang tidak dimiliki makhluk lain, fotosintesis. mereka yang memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen dengan memanfaatkan energi dari cahaya matahari. 

Hidrogen dipakai untuk bereaksi dengan karbondioksida menjadi gula, dan oksigen dilepaskan ke udara, mengisi atmosfir, dan akhirnya bereaksi membentuk Ozon. Ozon inilah yang menjadikan atmosfir bumi mampu menyaring sinar UV matahari. Sisa oksigen yang berlimpah bermanfaat untuk respirasi tumbuhan, dan dengan kondisi yang ramah kehidupan ini, makhluk lain yang memanfaatkan oksigen untuk mencerna makanan ikut mengalami ledakan populasi dan berevolusi. Ilmuwan menyebut kejadian ini sebagai Oksidasi Besar, yaitu kejadian di mana reaksi pembentukan oksigen yang memenuhi atmosfir primitif, menjadikannya kaya akan oksigen (O2) dan akhirnya membentuk ozon (O3) yang menahan terjangan sinar matahari dan menstabilkan atmosfir sehingga mendukung kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar