Rabu, 26 Maret 2014

MITOS BANJIR DI DUNIA
   
mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat.

    Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia  lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar  terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci.

    Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.

    Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah. Saah satu contohnya adlah mitos tentang hujan.

    Hujan adalah salah satu anugerah dari Tuhan. Namun, ada kalanya dari hujan tersebut muncul bencana seperti banjir yang dikarenakan oleh ulah manusia sendiri. Salah satu contohnya adalah banjir tahunan yang melanda Jakarta beberapa hari terakhir ini. Banyak media lokal sampai luar negeri mengekspos kabar tentang banjir jakarta ini. Sebenarnya, bencana banjir sudah kerap terjadi di mana saja. Bahkan mitos banjir dari berbagai belahan penjuru dunia juga memiliki banyak cerita. Seperti salah satu contoh bencana banjir bandang besar di bumi ini adalah terjadi di zaman Nabi Musa.

    Walaupun berbeda tempat bahkan waktunya, namun mitos mengenai banjir dari seluruh dunia memiliki beberapa kesamaan seperti hukuman, cobaan dan permulaan. Mitos mengenai banjir pertama kali muncul pada era Sumeria. Setelah cerita dan mitos tersebut muncul, beberapa ribu tahun kemudian, bangsa Babylonia, Hebrew dan peradaban lainnya mulai mengembangkan cerita dan mitos menurut versi mereka sendiri.


     Seperti dilansir Mythcyclopedia.com, mitos dari bangsa Sumeria bercerita tentang ketidakpatuhan manusia terhadap dewa Enlil dan akhirnya dikirimlah banjir bandang untuk membinasakan semua yang hidup di muka bumi.Namun, sebelum banjir tersebut datang, dewa lainnya bernama Enki datang ke raja Ziusudra dan menyarankan untuk membuat satu perahu besar yang dapat menyelamatkan keluarganya serta hewan-hewan secara berpasangan.

     Seperti halnya mitos banjir dari Sumeria, versi bangsa Babylonia juga memiliki kemiripan. Dalam versi Babylonia, seseorang bernama Utnapishtim berhasil selamat dari terjangan banjir bandang. Dia selamat karena mendapatkan peringatan yang dia dapatkan ketika tidur. Dalam mimpinya, dia membangun sebuah perahu besar yang dapat mengangkut keluarga dan hewan-hewan berpasangan. Perahu yang ditumpanginya terombang-ambing dalam amukan banjir, badai dan halilintar selama 6 hari 6 malam. Pada akhirnya, perahu tersebut mendarat di puncak gunung. 


     Mitos Yunani kuno bercerita tentang kemarahan Zeus karena Titan Prometheus mencuri api dan diberikannya ke manusia. Oleh karenanya, Zeus mengirimkan banjir untuk membunuh manusia yang bersalah. Beberapa mitos banjir hebat di atas akhirnya menjadi ilham peradaban dan bangsa lainnya di seluruh dunia dari waktu ke waktu. Mulai dari China, India, suku asli Amerika, Australia bahkan Indonesia-pun memiliki cerita dan versi lain dari banjir.Namun, karena peradaban dan teknologi sudah semakin maju, maka mitos tersebut secara perlahan lenyap dan dapat dibuktikan secara ilmiah


Sumber : http://m.merdeka.com/teknologi/mitos-kuno-seputar-banjir-di-dunia.html.


Ridwan Almajid, 1PA06 (17513633)
Mitos kembang sakti Wijayakusuma dan penguasa Laut Selatan


    Masyarakat Jawa memiliki ikatan yang erat dengan alam. Itu juga sebabnya mereka sangat memperhatikan kejadian-kejadian alam sekitar sebagai pertanda bagi kejadian-kejadian lain. Sebenarnya hal itu bermula dari ilmu “titen”, yaitu ilmu mendeteksi suatu kejadian yang konstan, terjadi terus-menerus dan berkaitan dengan kejadian lain yang juga konstan berlangsung dalam kondisi yang sama atau serupa.
    Generasi akhir yang tidak memahami filosofi ilmu titen ini, mereka menganggap sebagai mitos yang pada satu sisi dianggap kejadian magis dan diyakini sepenuhnya, ada juga yang mengaitkan dengan faham keagamaan tertentu dan dihukumi musyrik.
    Kepercayaan masyarakat di wilayah selatan Pulau Jawa terhadap penguasa laut selatan memiliki korelasi yang erat dengan kepercayaan ilmu gaib yang selama ini berkembang di tengah masyarakat. Paranormal asal Purwokerto,  Mbah Kacer menyebut kepercayaan tersebut tumbuh berkembang dalam masyarakat dengan segala lelaku yang harus dilakukan.


    "Masyarakat di wilayah selatan percaya, kekuatan laut selatan yang cukup besar. Bahkan, ada beberapa tempat yang wajib didatangi untuk bertapa guna menggenapkan syarat mencapai tujuan yang diinginkan," jelasnya kepada merdeka.com, saat mendatangi kediamannya beberapa waktu lalu.Dia menyebut beberapa daerah di pantai selatan Jawa Tengah bagian barat yang kerap dikunjungi sebagai tempat pencari berkah, seperti Gunung Srandil, Gunung Selok dan pantai di daerah Nusawungu di Cilacap Jawa Tengah.

    Selain itu, pantai Karangbolong di Gombong Kebumen Jawa Tengah juga menjadi tempat yang dikunjungi untuk menjalani lelaku mencari kekayaan bagi yang mempercayainya," jelasnya.Dia menyebut, untuk menjalani ritual itu, orang-orang harus menghubungi juru kunci untuk mendapatkan petunjuk. Selain itu, para pencari ilmu juga harus siap dalam mengorbankan anggota keluarganya.

   

    “kalau ada yang menggunakan jalan pintas mendapat kekayaan, tapi tetap ada tumbalnya yakni anggota keluarganya. Selain itu, setiap yang ingin melakukan ritual di sana harus memperhatikan juga keselamatan dirinya, karena mereka harus masuk gua dan cepat-cepat bergerak sebelum ombak datang. Kalau tidak bisa jadi orangnya akan terseret ombak," jelasnya.Berbeda pula dengan cerita tentang bunga Wijayakusuma yang menjadi simbol bagi masyarakat Cilacap Jawa Tengah. Dari legenda yang diceritakan Mbah Kacer tentang bunga Wijayakusuma, menurutnya merupakan bunga gaib yang berasal dari legenda mistis.


    "Diceritakan bunga ini secara fisik memang ada, tetapi banyak orang yang mencari bunga Wijayakusuma yang 'asli' dari alam gaib," ungkapnya.Legenda ini bercerita tentang adanya seorang perempuan dari sebuah kerajaan yang lari mengasingkan diri ke pantai selatan. Sang putri lari karena tidak ingin dinikahkan. Pengasingan diri yang dilakukannya ini, kemudian membuatnya melakukan tapa dan meminta ketentraman kemudian menyeburkan diri ke laut.

    "Menurut cerita, si putri ini mengandung dalam alam gaib dan anak yang dilahirkan cacat dan sosok anak ini digambarkan sebagai bunga wijayakusuma yang sewaktu-waktu berubah menjadi orang cacat," cerita Mbah Kacer. Hingga saat ini, ia mempercayai banyaknya orang yang hilang atau tenggelam di pantai selatan karena banyak yang 'sembarangan' tidak menghormati penguasa gaibnya. "Sebenarnya ada syarat yang tidak banyak diketahui orang saat mandi di pantai daerah selatan seperti di Pantai Nusawungu. Di sana ada tempat air tawar yang menjadi syarat sebelum mandi di pantai. Banyak orang yang hilang karena tidak melakukan syarat tersebut," ujarnya.



Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/mitos-kembang-sakti-wijayakusuma-dan-penguasa-laut-selatan-ilmu-hitam.html

Ridwan Almajid, 1PA06 (17513633)