Jumat, 25 Maret 2016

Terapi Psikoanalisis

TERAPI PSIKOANALISIS

Tokoh psikoanalisis yaitu Sigmund Freud, Sigmund Freud adalah psikolog yang berasal dari kota Wina, Austria. Freud lahir tepatnya pada tanggal 6 Mei 1856 di Freigery yang sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan Pribar, Cekoslowakia, Austria. Ia meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Selama hampir 80 tahun Freud tinggal di Wina dan baru meninggalkan kota ketika Nazi menaklukkan Austria. 6 Setelah lulus pada tahun 1881, Sigmund Freud sebagai peneliti yang cerdas, sagat terlatih untuk melakukan observasi secara mendalam dan mengkaji kesesuaian pendirian dalam berbagai keragu-raguan ilmiah.

KONSEP UTAMA TERAPI PSIKOANLISIS

1.    Psikoanalisa Sebagai Teori Kepribadian
a.         Id merupakan struktur psikis yang paling dasar, Dalam id terdapat naluri-naluri bawaan biologis (seksual dan agresif, tidak ada pertimbangan akal atau etika dan yang menjadi pertimbangan kesenangan) serta keinginan yang direpresi. Hidup psikis janin sebelum lahir dan bayi yang baru dilahirkan terdiri dari id saja. Jadi id sebagai bawaan waktu lahir merupakan dasar awal bagi pembentukan hidup psikis lebih lanjut.
Sedangkan naluri id merupakan prinsip kehidupan yang awal oleh Freud dinamakan prinsip kesenangan, tujuannya adalah untuk membebaskan seseorang dari ketegangan atau mengurangi jumlah ketegangan sehinga menjadi lebih sedikit dan untuk menekannya sehingga sedapat mungkin menjadi tetap. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan atau kegerahan sedangkan pertolongan dari ketegangan dirasakan sebagai kesenangan.
b.         Ego merupakan pelaksanaan dari kepribadian, berfungsi untuk mengontrol dan memerintahkan id dan superego serta memelihara hubungan dengan dunia luar untuk kepentingan seluruh kepribadian yang keperluannya luas. Selain itu ego juga merupakan hasil tindakan saling mempengaruhi lingkungan garis perkembangan idividu yang ditetapkan oleh keturunan dan dibimbing oleh proses-proses pertumbuhan yang wajar.
c.          Superego merupakan sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai moral bersifat evaluatif/batasan (memberikan batasan baik dan buruk). Menurut Freud superego merupakan internalisasi idividu tentang nilai masyarakat, karena terdapat nilai moral yang memberiakan batasan baik dan buruk. Superego dianggap sebagai moral kepribadian. Fungsi utama dari superego jika dilihat dari hubungan dengan ketiga aspek kepribadian adalah merintangi impuls-impuls ego terutama impuls-impuls seksual dan agresif yang pernyataannya sangat ditentang oleh masyarakat dan mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal yang moralistis daripada realitas dan mengejar kesempurnaan yang diterima individu dari lingukngannya.
2.    Psikoanalisa Sebagai Teknik Evaluasi Kepribadian
Untuk menilai kepribadian seseorang, psikoanalisa menggunakan teknik menganalisa dengan mengeluarkan faktor-faktor yang terdapat di alam bawah sadar seseorang. Yang disebut underlying faktors. Disini psikoanalisa berpendapat bahwa pengaturan-pengaturan masa lalu sejak anak dilahirkan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian individu tersebut namun individu tidak menyadarinya. Ciri-ciri kepribadian (personality traits) pada seseorang selalu dipengaruhi pengalaman-pengalaman masa lalunya. Karena itu untuk mengetahui personality traits perlu diteliti masa lalu atau sejarah kehidupan individu yang bersangkutan dengan masa lalu.

Dinamika Kepribadian

 Menurut Freud, dinamika kepribadian adalah bagaimana energi psikis didistribusikan dan dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber Ich.
Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorongan das Es maupun untuk menghadapi tekanan das Ueber ich atas das Ich, dengan tujuan kecemasan yang dialami individu dapat dikurangi atau diredakan (Koeswara, 1991:46).
7 macam mekanisme pertahanan ego menurut Freud adalah sebagai berikut :
1) Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan kecemasan dengan cara menekan dorongan-dorongan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut ke dalam ketidaksadaran;
2)  Sublimasi, untuk mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif das Es yang menjadi penyebab kecemasan kedalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima dan bahkan dihargai masyarakat;
3) Proyeksi, pengalihan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang menimbulkan kecemasan kepada orang lain;
4) Displacement, pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya dibanding individu semula;
5) Rasionalisasi, upaya individu memutarbalikan kenyataan yang mengancam ego melalui dialih tertentu yang seakan-akan masuk akal;
 6) Pembentukan reaksi, upaya mengatasi kecemasan karena individu memiliki dorongan yang bertentangan dengan norma, dengan cara sebaliknya;
7) Regresi, upaya mengatasi kecemasan dengan bertingkah laku yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya
Pandangan tentang manusia

Tiga aliran utama psikologi adalah psikoanalitik, yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, yang kedua adalah behaviorisme, dan yang ketiga adalah psikologi eksistensial-
Sumbangan dari teori psikoanalitik tentang pandangan manusia :
Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman tentang sifat manusia pada peredaran penderitaan manusia.
Tingkah laku sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.
Perkembangan masa dini kanak-kanak berpengaruh kuat terhadap kepribadian masa dewasa.
Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja untuk memahami cara yang digunakan individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme untuk menghindari kecemasan.
Pendekatan psikoanalitik memberikan cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas mimpi, resistensi, dan transferensi.

Perkembangan Kepribadian

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
- Kematangan, adalah pengaruh asli dari dalam diri manusia.
- Cara mengatasi ketegangan, ketegangan timbul karena adanya frustasi, konflik, dan ancaman. Upaya mengatasi ketegangan melalui cara identifikasi, sublimasi, dan mekanisme pertahanan ego.

Tahap-tahap perkembangan kepribadian  
      
Fase oral (oral stage) : usia 0-18 bulan. Bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan adalah mulut;
 Fase anal (anal stage) : usia 18 bulan - 3 tahun. Bagian tubuh yang sensitif adalah anus;
Fase laten (latencystage) : usia 6 tahun - masa pubertas. Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan;
Fase genital (genital stage) : masa pubertas - selanjutnya. Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.

PERAN TERAPIS

1.    Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan prbadi dalam menangani kecemasan secara realistis.
2.    Membangun hubungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar atau menafsirkan segala sesuatu.
3.    Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penoakan klien.
4.    Mendengarkan kesenjangan-kesenjangan dan pertentangan-pertentangan pada semua cerita klien

TUJUAN TERAPI PSIKOANALISIS

1.    Membentuk kembali struktur karakter individu dengan cara membuat kesadaran yang tidak disadari didalam diri klien itu sendiri.
2.    Fokus pada upaya untuk mengalami kembali pengalaman masa anak-anak

Kekurangan dan Kelemahan Teori Psikoanalisis

Kekurangan:
1.    Pandangannya yang terlalu deterministik di nilai terlalu merendahkan martabat manusia.
2. Terlalu banyak menekankan kepada pengalaman kanak-kanak, dan menganggap kehidupan seolah-olah sepenuhnya ditentukan masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah sepenuhnya tanggung jawab individu sekarang.
3. Terlalu menekankan pada libido, padahal tidak semua hal dapat dijelaskan dengan libido

Kelebihan:
1. Konseling psikoanalisa merupakan penyembuhan yang lebih bersifat psikologis dengan cara-cara fisik.
2.   Adanya penyesuaian antara teori dan teknik.
3.   Terlalu meminimalkan rasionalitas.

Sumber
Gunarsa, S.D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia
Sujanto, Agus, Lubis, Halem, Hadi, Taufik. 2006. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
 Feist, Jess & Feist, G. J. (2006). Theories of Personality, Sixth ed. Boston: Mc-Graw Hill.

Bertens, K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar